Bolos Sekolah? Teman Bisa Santai, Kamu yang Harus Bayar Akibatnya
Teman-teman, siapa yang pernah melihat teman-temannya bolos terus ketawa-ketawa seolah tidak ada masalah? Seringkali kita ingin ikut-ikutan biar dianggap keren atau supaya tidak ketinggalan tren. Tapi sadar tidak, realitanya tidak semua siswa punya jaminan yang sama setelah bolos.
Jika teman yang bolos orang tuanya punya usaha, bengkel, atau bisnis sendiri, mereka mungkin tidak terlalu khawatir. Tapi bagi kamu yang orang tuanya tidak punya usaha atau penghasilan tetap, bolos bisa membawa masalah nyata yaitu nilai turun, peluang kerja terbatas, dan masa depan lebih berat.
Teman Bisa Santai, Tapi Kamu yang Menanggung
Kerap kita melihat teman bolos pulang-pulang santai saja. Kenapa? Karena kondisi keluarganya mungkin sudah menyediakan tempat kerja atau usaha yang menjadi jaminan hidup setelah lulus.
Solusi: Jangan tergoda ikut-ikutan bolos. Pikirkan konsekuensi jangka panjang dan jangan hanya memikirkan kesenangan sesaat.
Realita Kondisi Keluarga Berpengaruh
Psikologi sosial menunjukkan bahwa lingkungan keluarga dan dukungan orang tua sangat memengaruhi perilaku remaja. Anak yang orang tuanya mandiri cenderung punya lebih banyak buffer jika mereka bersikap nakal, sementara anak yang orang tuanya terbatas kemampuannya harus menanggung konsekuensi lebih berat.
Solusi: Sadar akan kondisi keluargamu. Gunakan kesempatan sekolah untuk belajar dan mengasah kemampuan. Jangan buang waktu karena masa depan bukan jaminan teman.
Jangan Lihat Bolos Sebagai Hal Keren
Bolos sering terlihat asyik karena teman ikut serta, tapi itu sebenarnya risiko yang harus dibayar sendiri. Nilai menurun, guru bisa curiga, dan jika terus-menerus bisa berdampak buruk pada peluang kuliah atau kerja.
Solusi: Bangun reputasi positif di sekolah. Teman bisa pergi ke jalan masing-masing setelah lulus, tapi kamu tetap harus menghadapi hidupmu sendiri.
Fokus Pada Masa Depanmu Sendiri
Kelas XI hingga XII adalah masa penting untuk mulai memikirkan masa depan. Alih-alih bolos, gunakan waktu sekolah untuk mengasah kemampuan di jurusan, ikut ekstrakurikuler yang bermanfaat, dan membangun relasi positif dengan teman serta guru. Ini investasi yang jauh lebih berharga dibanding kesenangan sesaat ikut bolos.
Kesimpulan
Bolos sekolah memang kadang terlihat menggoda karena teman-teman bisa santai. Tapi jika kamu sadar kondisi keluargamu belum bisa memberi jaminan setelah lulus, bolos itu bukan hanya risiko kecil, itu bisa membuat masa depan lebih sulit. Jangan ikut-ikutan bolos demi kesan keren, pikirkan diri sendiri dan masa depanmu. Teman bisa pergi ke jalan masing-masing, tapi hidupmu tetap harus kamu tanggung sendiri.
Referensi:
- Journal of Youth and Adolescence (2020) – Peer Pressure and Adolescent Behavior
- Developmental Psychology (2021) – Autonomy Development in Adolescents